Pages

Template Information

Rabu, 24 Oktober 2012

AFC: ISL Jadi Patokan Tim Profesional



Direktur Divisi Kompetisi AFC, Stuart Ramalingam, mengungkapkan jika kebanyakan klub sepak bola Indonesia ternyata belum memenuhi kriteria profesional. Hal tersebut disampaikannya dalam seminar sosialisasi yang bertema Licensing Professional Club, Hotel Batavia, Jakarta Barat, Rabu (24/10).

Stuart melanjutkan, untuk meningkatkan standar sebuah klub agar mencapai label profesional ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Misalnya, dengan memenuhi skor standar yang ditetapkan AFC, 600. Selain itu, bagaimana pengelolaan klub terhadap sistem keuangan dan organisasi.
"Dengan begitu, klub bisa berlaga di kompetisi regional Asia seperti Liga Champions Asia (LCA) atau AFC Cup," terang Stuart.
Dalam seminar yang dihadiri sekitar 15 perwakilan klub dari kompetisi Indonesian Premier League (IPL) plus Divisi Utama versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) tersebut, berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.
Mantan CEO M-League tersebut menambahkan, bahwa patokan penilaian dari AFC terhadap klub Indonesia tercermin dalam kontestan Indonesia Super League (ISL) di musim 2010/11.
'Kita melakukan scoring berdasarkan cerminan dari hasil kompetisi ISL musim 2010/11," lanjutnya.
Mengenai peluang Indonesia yang diwakili klub Semen Padang di ajang LCA, Stuart masih belum mengungkapkannya. Hanya saja dikatakannya, klub-klub di Indonesia harus berbenah diri untuk memenuhi kriteria yang dimaksud.
Stuart juga mengaku masih harus mempelajari lebih lanjut sistem jatah LCA dan AFC Cup untuk Indonesia. Menurutnya, dualisme kompetisi yang terjadi di Indonesia cukup menarik dan perlu dikaji ulang.
"Secara garis besar, klub-klub Indonesia belum memenuhi standar profesionalisme klub. Jatah untuk Indonesia di LCA pun masih akan didiskusikan pada pertemuan Komite AFC, bulan November mendatang," tuntasnya. (bai/difa)

0 komentar:

Cari Blog Ini