Pages

Template Information

Selasa, 27 November 2012

Persiram Mundur, Arema ISL Hanya Lawan Persela dan Persipura


Pengundian grup untuk ajang Inter Island Cup 2012 telah dilakukan. Arema ISL ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah untuk grup C.

Di grup tersebut Arema tergabung dengan Persela Lamongan, Persipura Jayapura dan Persiram Raja Ampat. Pertandingan yang akan dihelat di stadion Kanjuruhan itu rencananya akan dilakukan mulai 8 Desember 2012.


Namun belum juga even ini dilaksanakan, salah satu lawan skuad Singo Edan di kompetisi pra musim ISL ini sudah menyatakan mundur. Mereka adalah Persiram Raja Ampat. Charles Imbir, juru bicara Persiram membenarkan hal ini.

Ia menyampaikan bahwa klub yang berjuluk “Dewa Laut” itu tidak bisa ikut dalam turnamen tersebut. “Ini kami lakukan karena kami baru akan berlatih pada pekan ini,” kata Imbir.

Purwaka Latihan, Tiga Pemain Absen

Sosok Purwaka Yudi yang sempat absen dari tim Arema Indonesia sejak pemusatan latihan pertama di Solo hingga Trofeo Persija 2012, Sabtu (24/11) lalu akhirnya kembali gabung dengan rekan-rekannya. Itu setelah pemain asal Lampung ini pulang kampung menyusul kabar duka meninggalnya sang ayahanda.

Sejak sore kemarin Purwaka sudah ikut berlatih bersama Munhar dkk di Stadion Benteng, Tangerang. Namun, defender yang akrab disapa Cak Pur oleh rekan-rekan satu timnya itu tidak menjalani latihan seperti pemain yang lain, kecuali saat pemanasan. 

Minggu, 25 November 2012

Arema Indonesia Langsung TC Di Cilegon




Kekalahan di Trofeo Persija 2012 tampaknya tak akan menghentikan langkah Arema Indonesia untuk terus menjalani Training Center (TC) atau pemusatan latihan dan laga uji coba berikutnya. Dijadwalkan siang ini, skuad asuhan Rahmad Darmawan (RD) akan melanjutkan perjalanan menuju Cilegon untuk pemusatan latihan berikutnya.

Setelah sebelumnya sempat dikabarkan bakal TC di Tangerang, malam kemarin CEO Arema, Iwan Budianto membantah hal itu. "Tim tidak ke Tangerang, tapi ke Cilegon, Arema berangkat besok siang untuk TC disana," ujar Iwan dikutip dari Malang Post.

Keberangkatan ini tentu bertujuan meningkatkan performa Joko Sasongko dkk yang masih belum dianggap memuaskan oleh RD. Apalagi dari kekalahan di Trofeo menjadi tolok ukur berbagai kelemahan yang harus diperbaiki sebelum mengarungi kompetisi.

Hasyim Kipuw : Maaf Aremania


BAI– Tidak ada kata lain yang terucap dari bibir pemain Arema Indonesia selain kata maaf. Menyusul gagal membawa pulang Trofeo Persija 2012 ke Bhumi Arema, para punggawa Singo Edan pun hanya bisa terdiam dan kecewa.

Kekecewaan ini jelasdirasakan oleh semua pemain termasuk jajaran pelatih yang terdiam ketika pulang ke Hotel Jusenny, semalam.

Anggap Sebagai Obat


BAI – Head Coach Arema Indonesia, Rahmad Darmawan (RD) secara jantan mengakui kekalahan timnya saat melawan Persisam Samarinda dan Persija Jakarta dalam pertandingan Trofeo Persija 2012 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta kemarin sore.
Arema kalah 5-4 dari Persisam lewat adu pinalti 45 menit kedua dan menelan pil pahit saat dijungkalkan Persija 1-2 di 45 menit ketiga. RD legowo dan  mengucapkan selamat untuk tim asuhan Iwan Setiawan yang akhirnya keluar sebagai juara Trofeo Persija 2012.

“Selamat untuk Persija, malam ini jadi juara Trofeo, saya mengakui ada kelemahan dalam tim saya, ini yang membedakan Persija dan Arema. Arema banyak menyerang tapi tidak banyak membuat peluang,” tutur RD saat jumpa pers usai pertandingan.

Sabtu, 24 November 2012

Foto Aremania Diluar

BAI – Foto aremania yg menyaksikan laga diluar negeri






Foto Aremania Didalam

BAI – Inilah foto-foto aremania yg menyaksikan pemainnya berlaga
























Foto Arema Didalam

BAI – Foto-foto latihan dan uji coba arema ISL saat ini
dari paling lama hingga paling baru





















Jadi Pelajaran Berharga



 
BAI – Pupus sudah harapan Arema untuk merengkuh gelar pertamanya sebelum Indonesia Super League (ISL) 2012-2013 digulirkan pada bulan Januari 2013 men

datang. Mengusung tekad menjadi kampiun, skuadra Singo Edan justru tampil antiklimaks pada perhelatan Trofeo Persija 2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, kemarin sore.

Pada turnamen yang disaksikan sekitar 40 ribu penonton tersebut, klub berlogo kepala singa takluk dua kali dalam dua laga berdurasi 45 menit. Kekalahan pertama diderita tim asuhan Rahmad Darmawan (RD) saat melakoni adu penalti kontra Persisam Samarinda. Drama menegangkan tersebut harus dilalui karena selama 45 menit kedua tim bermain imbang tanpa gol.

Sedangkan pada pertandingan kedua kontra tuan rumah Persija, Arema harus mengakui keunggulan tim pujaan JakMania dengan skor tipis 1-2. Alhasil, tim berjuluk Macan Kemayoran tampil sebagai juara turnamen segitiga tersebut lantaran di jam pertama sukses menundukkan Persisam dengan skor 1-0 berkat gol bunuh diri Lancine Kone pada menit ke-26.

Sedangkan Arema yang dua kali menelan kekalahan harus puas sebagai juru kunci dengan torehan satu poin hasil adu penalti. Sesuai aturan Trofeo, Persisam di posisi kedua sebagai pemenang adu penalti mengemas dua poin dan Persija raih enam poin dari dua kali kemenangannya. Bagi tim Singo Edan, hasil buruk ini menjadi pelajaran yang berharga.

“Kelemahan kami adalah pemain tak bisa memainkan tempo dengan baik dan terkesan terburu-buru. Ini menjadi pelajaran bagus buat pemain. Ibarat obat, hasil ini terasa pahit. Semoga kami bisa memperbaiki kinerja sebelum tampil di ISL, 5 Januari mendatang,” terang RD usai pertandingan.

Jika saja lebih tenang, Arema sejatinya berpeluang memenangi laga pertama lawan Persisam. Seperti ancaman pertama Arema lahir dari kaki Engelberd Sani saat babak pertama baru berlangsung lima menit. Berawal dari pergerakan cepat Kayamba Gumbs dari sektor kiri, pemain berusia 40 tahun itu lantas melakukan kerjasama taktis satu dua dengan Greg Nwokolo yang kemudian mengarahkan bola ke kaki Engel.

Dengan sekali sentuhan, winger berdarah Papua itu langsung melepaskan tembakan lob yang nyatanya masih melebar tipis disamping kanan gawang Fauzi Toldo.

Gagal dengan percobaan pertama, penggawa Singo Edan semakin agresif melancarkan serangan guna membongkar benteng pertahanan Pesut Mahakam (julukan Persisam) yang dikomandani Pierre Njanka.

Sejumlah ancaman dilancarkan duet Alberto Goncalvez dan Greg Nwokolo serta tak ketinggalan bek sayap Johan Ahmad Farisi yang naik melakukan overlapping sampai ke area pertahanan lawan. Persisam sendiri bukan tanpa peluang.

Beberapa kali tim besutan Sartono Anwar membahayakan gawang Kurnia Meiga lewat serangan balik sporadis. Satu diantaranya adalah saat Ferdinand Sinaga mengirim umpan matang ke mulut gawang klub berlogo kepala singa pada menit ke-24.
Beruntung tak satupun bomber Pesut Mahakam yang sigap menyambut crossing eks striker Persiwa Wamena itu.

Satu-satunya peluang terbaik yang dimiliki Greg di masa injury time pun mentah karena bola tembakannya menerpa mistar gawang. Skor imbang kacamata (0-0) bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. Pertandingan pun harus dilanjutkan dengan drama adu penalti untuk menentukan pemenang.

Pada babak tos-tosan, hanya empat dari lima penendang Singo Edan yang sanggup menuntaskan tugasnya dengan sempurna. Beto, Kayamba, Greg dan Joko Sasongko sukses memperdaya Fauzi Toldo. Hanya Victor Igbonefo saja yang tendangannya mampu diblok kiper lawan.

Alhasil, Arema dipaksa bertekuk lutut lantaran lima algojo Persisam semuanya berhasil mengeksekusi tendangan 12 pas. Meiga gagal mementahkan eksekusi Supriyono, Njanka, Bayu Gatra, Lancine Kone dan Fauzi Toldo.

Menghadapi Macan Kemayoran, RD mulai merombak komposisi skuadnya. Trio penyerangan, yaitu Kayamba, Greg dan Beto masih dimainkan. Begitu pula Victor Igbonefo yang menjadi ‘pesakitan’ saat adu penalti kontra Persisam. Selebihnya, starting line up di 45 menit awal dirotasi. Namun pergantian tersebut seolah tak ada artinya. Egi Melgiansyah dkk tetap kesulitan menampilkan performa terbaiknya.

Baru lima menit laga berlangsung, Ahmad Kurniawan (AK) yang kali ini menggantikan peran adiknya di bawah mistar sudah harus memungut bola dari gawangnya. Dari sektor kiri pertahanan Singo Edan, Anindito sukses melepaskan tembakan bola mati mematikan. Bola sepakan mantan striker Mitra Kukar Tenggarong itu meluncur deras ke sudut tiang jauh sehingga sulit digapai AK sekalipun kiper asal Jakarta itu coba menerjang arah lesatan bola.

Sedangkan gol yang ditunggu-tunggu Aremania akhirnya lahir pada menit ke-37. Bola sundulan Dendi Santoso yang memanfaatkan tendangan sudut Egi Melgiansyah dari sektor kanan pertahanan Persija meluncur mulus melewati garis gawang yang dikawal Andritany. Bola lebih dulu menyusur tanah sehingga melewati sela-sela kaki kiper muda Macan Kemayoran tersebut. Skor pun menjadi imbang 1-1.

Namun, euforia Singo Edan tak berlangsung lama. Lima menit berselang, atau tepatnya pada menit ke-42, tuan rumah mampu menambah keunggulan lewat aksi Rahmat Affandy. Menerima umpan Pedro Javier, mantan bomber Arema itu dengan leluasa melepaskan tembakan karena tak satupun defender menutup pergerakannya.

AK pun tak kuasa menghalau bola yang menghujam deras ke sudut kiri gawangnya. Tak ada lagi tambahan gol tercipta, sehingga Persija makin mengukuhkan gelar jawara di kandang sendiri dengan kemenangan 2-1 atas klub berlogo kepala singa.

Arema Coba Gelandang Asal Siria Dan Korea

BAI - Arema Indonesia disebut-sebut sebagai tim bertabur bintang. Namun demikian, manajemen masih tetap berburu kebutuhan tim untuk pemain baru. Khususnya setelah mencoret Rohit Chand dan Ebrahim Loveinian dari daftar seleksi, kini ada dua nama yang disebut head coach Rahmad Darmawan (RD) sebagai bakal bergabung.Kwon Jun dan Naseer Al Sebai adalah legiun asing yang akan menjalani seleksi demi berebut posisi gelandang jangkar. "Dua pemain ini baru datang hari ini (kemarin, Red) di hotel, mereka disodorkan oleh agen karena tahu saya sedang mencari gelandang jangkar,” ujar RD kepada Malang Post kemarin.
Naseer Al Sebai adalah pemain sepakbola Siria berusia 27 tahun. Sebelum ikut dalam seleksi pemain asing di Arema, Naseer bermain untuk klub Tripoli yang bersaing di liga divisi papan atas Libanon. Sebagai pemain, Naseer sering diplot sebagai defender karena naluri bertahannya. Namun, tampaknya peran sebagai gelandang jangkar mungkin bisa dilakoninya.
Memiliki posisi yang sama di klub sebelumnya, Kwon Jun adalah defender untuk PSM Makassar yang berlaga di LPI (Liga Prima Indonesia). Sebagai pemain asal Korea, defender berusia 25 tahun ini akan bersaing dengan Naseer untuk berebut posisi sebagai jangkar utama Singo Edan. RD mengaku belum tahu seperti apa kemampuan dari kedua pemain ini.
“Saya belum lihat mainnya langsung, mereka berdua tidak ikut latihan tadi pagi (kemarin pagi, Red),” papar der trainer berusia 45 tahun tersebut. Namun demikian, tidak seperti pemain seleksi sebelumnya, Ebrahim yang tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik, RD melihat Naseer dan Kwon Jun sudah menguasai bahasa internasional ini.
Meski belum tahu seperti apa kapasitas mereka berdua sebagai defender di lini tengah, mantan pelatih Persikota tersebut diperikan akan menjajal kemampuan keduanya di laga Trofeo. “Saya akan turunkan mereka, meski saya belum tahu, karena ini laga ujicoba, saya berani turunkan,” tandas RD.
“Saya tidak pernah hunting pemain lagi, Jammie Coyne pernah gagal saya buru, Ebrahim dan Rohit murni disodorkan dari agen, begitu pula Kwon dan Naseer,” tambahnya.

Jumat, 02 November 2012

Target Bawa Arema Juara






                     "Yericho ‘Jerry’ Christiantoko"
MALANG – Latihan di Lapangan Tunjungsekar menjadi latihan perdana bagi Yericho Christiantoko, kemarin pagi. Pemain jebolan CS Vise Belgia yang diharapkan bisa segera resmi mengenakan kostum Arema itu sudah ikut melahap menu latihan seperti pemain Singo Edan lainnya.

Pada latihan perdana untuk pemain yang beroperasi di sektor sayap kiri 
itu masih menjadi ajang penyesuaian dirinya dengan suasana tim Arema. Menyusul atmosfer latihan di CS Vise Belgia berbeda dengan suasana di Arema. Pemain yang akrab disapa Jerry ini pun tampak sedikit canggung.

Namun meski masih terlihat canggung dengan model latihan yang diterapkan, Jerry tetap menjalankan latihan sesuai instruksi tim pelatih. Sejatinya Jerry mampu melahap menu latihan yang diperintahkan asisten pelatih Arema, Satia Bagdja Ijatna. Seperti latihan shooting dan finishing diselesaikannya dengan baik.

Hanya saja, saat bergabung dalam internal game, anggota Timnas U-23 itu tampak masih belum klik dengan pemain lain. Beberapa kali Jerry sering saah koordinasi dengan punggawa Arema lainnya. Maklum, pemain yang tinggal di Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang itu masih dalam taraf adaptasi.

“Kita masih melihat potensi Yericho. Latihan sore ini tidak bisa jadi ukuran potensi Jerry,” ungkap Satia perihal kehadiran Jerry, mantan pemain Akademi Arema yang kini sudah berusia 20 tahun. Berbekal pengalaman berlaga di luar negeri, Jerry diharapkan bisa menjadi salah satu pemain andalan Arema di masa mendatang.

Semangat ini pula yang membuat pengidola Roberto Carlos tersebut bertekad memberi yang terbaik dalam setiap latihan maupun pertandingan Singo Edan kedepan. ”Target saya tentu bermain dan berlatih dengan bagus, lalu membawa Arema menjadi juara kompetisi,” papar Jerry yang memang ingin segera berkostum Arema.

Seperti yang disampaikan Media Officer Arema, Sudarmadji mengaku bahwa Jerry diharapkan bisa segera resmi menjadi pemain Arema. “Itu juga seperti yang menjadi kemauan Yericho sendiri,” tandas Sudarmadji perihal status Yericho yang tampaknya masih belum resmi sebagai pemain Arema.(bai/difa)

Cari Blog Ini