Pages

Template Information

Minggu, 25 November 2012

Anggap Sebagai Obat


BAI – Head Coach Arema Indonesia, Rahmad Darmawan (RD) secara jantan mengakui kekalahan timnya saat melawan Persisam Samarinda dan Persija Jakarta dalam pertandingan Trofeo Persija 2012 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta kemarin sore.
Arema kalah 5-4 dari Persisam lewat adu pinalti 45 menit kedua dan menelan pil pahit saat dijungkalkan Persija 1-2 di 45 menit ketiga. RD legowo dan  mengucapkan selamat untuk tim asuhan Iwan Setiawan yang akhirnya keluar sebagai juara Trofeo Persija 2012.

“Selamat untuk Persija, malam ini jadi juara Trofeo, saya mengakui ada kelemahan dalam tim saya, ini yang membedakan Persija dan Arema. Arema banyak menyerang tapi tidak banyak membuat peluang,” tutur RD saat jumpa pers usai pertandingan.



Menurutnya, Greg Nwokolo dkk terkesan bermain terburu-buru saat membangun serangan, sehingga penampilan Singo Edan kurang garang dalam membongkar pertahanan lawan. Ketidaksabaran saat mengatur skema penyerangan ini pun menjadi faktor yang dianggap RD sebagai biang kekalahan Singo Edan semalam.

Lantaran Egi Melgiansyah dkk tidak sabar, tempo dan pattern attack menjadi mudah dibaca oleh lawan. “Anak-anak belum bisa mengatur tempo permainan, belum mampu menentukan kapan menyerang kapan harus memperlambat bola dan memenangkan possession,” tandas mantan pelatih Persija itu.

Namun demikian, saat disinggung bahwa wasit berperan besar membuat Arema kalah, khususnya saat lawan Persisam, RD tak mau berkomentar soal kinerja pengadil lapangan. “Menurut saya wasit fair-fair saja, saya tidak mau mengomentari terlalu banyak soal wasit, kekalahan ini tak akan terjadi kalau kita bisa bermain lebih baik,” ucap pelatih asal Metro, Lampung itu.

Kekalahan ini, kata RD malah menjadi obat yang baik untuk perkembangan tim ke depan, tepatnya sebelum mengarungi kompetisi yang sesungguhnya. “Yang namanya obat itu pasti pahit, tapi bagus buat kesehatan tim, ke depan tim bisa menghadapi pertandingan dengan kondisi berat seperti malam hari ini,” tambahnya.

Sementara itu, pelatih Persija, Iwan Setiawan mengaku bersyukur bisa tetap menjaga Trofeo di kandang Macan Kemayoran. Apalagi tim asuhannya bertanding dalam kondisi yang kurang persiapan matang. “Kita persiapan sangat singkat, tak lebih dari dua minggu, tentu saya bersyukur bisa menang, trofi ini juga saya persembahkan untuk istri saya yang berulangtahun hari ini,” tutur Iwan.

Kemenangan ini semakin berarti buat pelatih berkacamata itu karena Persija tak digawangi oleh dua legendanya Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas. Dengan modal pemain yang tak banyak pemain bintang, Iwan bisa membawa Persija menjuarai Trofeo Persija 2012 untuk kali kedua. Sementara itu, Persisam Samarinda langsung pulang begitu tahu Arema kalah 2-1 dari Persija.

0 komentar:

Cari Blog Ini