Pages

Template Information

Sabtu, 29 Desember 2012

Bungkam Bajul Ijo

KEPANJEN- Bermain di hadapan 30 ribu pendukungnya, Arema sukses memenangi derby 'El Clasico' Jatim saat meladeni Persebaya Surabaya DU (Divisi Utama) di Stadion Kanjuruhan tadi malam. Dalam laga pamungkas penyisihan grup B Piala Gubernur X tersebut, skuadra Singo Edan sukses membungkam perlawanan Bajul Ijo (julukan Persebaya) dengan skor 1-0 (0-0) berkat gol semata wayang Cristian 'El Loco' Gonzales menit 71.

Keberhasilan klub berlogo kepala singa mempecundangi musuh bebuyutannya tersebut mengantar Arema ke partai final yang sedianya dihelat di Stadion Kanjuruhan, Minggu (30/12) sore. Di babak puncak,
Singo Edan bakal bentrok kontra Persela Lamongan yang memuncaki Grup A.

Pada pertandingan yang dipimpin wasit Muhaimin asal Blitar semalam, laga sempat terhenti di menit ke-3 karena sebagian lampu stadion padam. Namun, hal itu hanya bertahan lima menit sebelum kemudian kedua kubu sepakat tetap melanjutkan laga.

Ancaman pertama tuan rumah dikreasi Hasyim Kipuw pada menit ke-11. Menerima umpan Kayamba Gumbs, pemain kelahiran Ambon itu langsung melepasan tembakan spekulasi dari luar kotak penalti. Sayang bola sepakannya bisa ditangkap dengan sempurna oleh Thomas Ryan Bayu yang tadi malam mengawal mistar gawang Persebaya.

Seperempat jam laga berlangsung, Arema berpeluang mencetak angka setelah terjadi kemelut di mulut gawang tim tamu. Kolaborasi Beto dan Gonzales membuat benteng Bajul Ijo pora-poranda. Sayang, anak-anak Singo Edan gagal mengoptimalkan kans di menit 15 tersebut menjadi pembuka skor di hadapan pendukung fanatiknya.

Terus digempur, bukan berarti tim asal Kota Pahlawan tak memiliki peluang. Pada menit ke-17, Persebaya memperoleh hadiah tendangan bebas strategis, tepat di muka garis luar petak terlarang Arema. Hanya saja eksekusi set piece Uston Nawawi gagal menerobos barikade pagar hidup tuan rumah.

Begitupun peluang kedua yang dikreasi Serdan Ljopicic pada menit ke-24 juga gagal membuahkan hasil. Meski sukses melewati hadangan para defender Singo Edan, tendangan silang yang dilepaskan pemain bernomor punggung 10 itu dari dalam kotak penalti masih bisa dijinakkan dengan mudah oleh Kurnia Meiga.

Sebaliknya, meski mendominasi jalannya pertandingan, tuan rumah justru acapkali membuang kesempatan emas di area pertahanan lawan. Kesalahan mendasar seperti salah umpan, crossing yang tidak akurat dan tembakan yang melenceng dari target membuat Aremania makin gemas dengan permainan tim pujaannya. Di lapangan sendiri pertandingan berjalan 'panas' dengan diwarnai tekel-tekel berbahaya saat duel perebutan bola.

Dua pemain pun menjadi korban 'keganasan' derby Jatim semalam. Hampir secara bersamaan, dua kubu melakukan pergantian di menit ke-34 karena problem cedera. Di kubu Arema, bek kiri Beny Wahyudi terpaksa dibopong keluar lapangan dan digantikan Johan Ahmad Farisi. Sedangkan kubu Persebaya menarik keluar Akbar Rasyid yang terkapar pasca bertabrakan dengan Kayamba. Eks penggawa Singo Edan itu bahkan harus dilarikan ke Rumah Sakit dengan ambulance.

Arema sama sekali tak menyurutkan agresifitasnya guna mencetak gol pemecah kebuntuan. Namun meski dibombardir habis-habisan, benteng pertahanan Bajul Ijo masih sulit ditembus. Lima menit jelang turun minum, Singo Edan sejatinya mampu unggul lebih dulu andai bola sepakan Qischil Gandrum dari sisi kanan pertahanan lawan tidak menerpa mistar. Kedua tim menutup paro awal laga dengan skor kacamata, 0-0.
Usai rehat, Arema langsung tancap gas. Tiga menit pasca kick off babak kedua, klub berlogo kepala singa meneror pertahanan tim tamu dengan serentetan ancaman. Diawali dengan heading Kayamba kemudian sepakan Beto yang akhirnya dilanjutkan tendangan salto Gonzales, namun gawang Persebaya yang dikawal Thomas tak kunjung jebol.
Gol tak kunjung tercipta, justru pesakitan di kubu tamu kian bertambah. Bomber Bajul Ijo, Boumsong menyusul Akbar Rasyid yang lebih dulu diangkut mobil ambulance. Striker berkulit keling itu tergolek tak berdaya setelah bertubrukan dengan Thiery Gathuessi di area pertahanannya sendiri.
Demi menambah daya dobrak, Rahmad Darmawan (RD) memasukkan Sunarto pada menit ke-60. Bomber oportunis itu menggantikan M Ridhuan yang tampil antiklimaks di sektor sayap kanan. Keputusan tersebut terbukti jitu. Karena pemuda asal Pakis itulah yang kemudian menjadi kreator lahirnya gol pemecah kebuntuan Singo Edan.

Sekitar 30 ribu Aremania yang memadati Stadion Kanjuruhan semalam dibuat berjingkat dalam euforia setelah Cristian 'El Loco' Gonzales menjebol gawang Persebaya pada menit ke-71. Sunarto yang melakukan tusukan dari sektor kiri pertahanan Bajul Ijo sukses mengirim umpan matang kepada Gonzales yang sudah bersiap di mulut gawang. Tanpa kesulitan, pemilik nomor punggung 10 itu tingal mencocor bola sambil menjatuhkkan diri. Singo Edan unggul 1-0.

Dalam posisi tertinggal, anak-anak Persebaya coba meningkatkan tempo serangan. Firmansyah Apriliyanto dkk tampil lebih terbuka guna mengurung pertahanan tuan rumah yang dikomandani Purwaka Yudhi. Namun kokohnya barikade pertahanan Singo Edan membuat serangan Persebaya selalu kandas sebelum mengancam gawang Kurnia Meiga.

Sebaliknya, leading satu gol cukup membuat kubu tuan rumah bermain waspada. Arema lebih memilih bermain aman dengan mengoptimalkan marking terhadap lawan. Alhasil, Ari Priyatna dkk dibuat mati kutu tak berkutik. Klub berlogo kepala sukses menjaga keunggulan hingga wasit Muhaimin meniup peluit panjang tanda bubaran. Keberhasilan ini membawa Arema melangkah ke partai puncak.

Hasil ini disyukuri oleh RD yang bangga skuad besutannya bisa melangkah ke final meski dalam kondisi tim compang-camping karena banyaknya pemain cedera. "Alhamdulilah. Bagi kami, kemenangan dengan skor berapapun itu sama. Mau 1-0, 2-0 atau berapapun, yang penting menang. Saya bersyukur dan terima kasih kepada Aremania yang tak henti memberi support penuh," ujarnya dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.

0 komentar:

Cari Blog Ini